Sore itu Merpati datang menghampiri Mawar yang sedang beridiam diri. Tak ada yang tahu apa yang dirasakan oleh Mawar. Seperti biasa Merpati datang untuk membawa tawa sepaket dengan ejekkan untuk Mawar. Seketika Mawar akan tertawa lepas, saat Merpati itu sedang bersamanya. Seakan hidup sang Mawar hanyalah bergantung kepada Merpati itu, matahari dan udarapun tak dibutuhkan lagi.
Saat melihat Merpati datang Mawarpun merasa lega, saat melihat Merpati tersenyum, Mawarpun merasa tenang. Semakin lama Mawar merasakan sesuatu yang berbeda, namun tidak bisa dideskripsikan olehnya. Suatu ketika Merpati datang terlambat ketempat Mawar, cemas yang dirasakan oleh Mawar. Akhirnya Merpatipun datang, dan bercerita bahwa ada Anggrek yang indah di dekat kandangnya. Dan seketika Merpatipun berkata "Maaf Mawar, aku tidak sesering ini lagi bertemu denganmu, karena aku harus menjaga Anggrek itu supaya tidak dimakan mangsa lain". Mawar hanya dapat tersenyum dan mengiyakan permintaan Merpati.
Hari demi hari dilewati Mawar tanpa hadirnya Merpati, beraharap Merpati kembali. Saat Mawar terdiam Melati sahabat Mawar datang. "Mawar, mana Merpati, sepertinya tidak datang kesini lagi ya?", tanya Melati. " Ya..sepertinya, emang kenapa ? tumben kamu tanya Merpati, jawab Mawar, Tanpa ada jawaban pasti, Melati pergi meninggalkan Mawar.
Keesokan harinya, Mawar kembali bangun untuk menyebarkan wangi yang semerbak ke alam dunia ini. Tiba - tiba Matahari bekata, "hei Mawar, kenapa kamu tidak sewangi dulu?, apa gara - gara Merpati tidak pernah datang lagi?" "Aku tak tahu, kenapa seperti ini? dan apa ini sebenarnya?, yang jelas ada sesuatu yang berbeda", jawab Mawar. "Yah...aku tahu, apa yang sedang kamu rasakan, SADARILAH MAWAR, sebelum semuanya terlambat", kata Matahari. "Apa maksudmu", tanya Mawar. "Carilah sendiri jawabannya, oiya..apakah kamu tahu Melati juga menanti Merpati kembali? Melati sangat menanti Merpati kembali, khusus untuknya. Mawar pun semakin tak mengerti apa yang dikatakan oleh Matahari.
Satu tahun berlalu, Mawar tetap menanti Merpati kembali. Sekarang Mawar sadar apa yang dimaksud Matahari, tapi sepertinya terlambat. Melati sudah berusaha mencari keberadaan sang Merpati dan semua tahu bahwa Melati suka dengan Merpati. Namun apa yang dilakukan Mawar, dia tetap diam dan menanti Merpati kembali, walau dia sekarang menyadari Merpati sangatlah berarti.
Akhirnya penantian Mawar tidaklah sia - sia, Merpati kembali. Mawarpun sangatlah bahagia. Merpati pun mulai becerita kemana dia pergi dan tentang si Anggrek itu. Ternyata Merpati mulai luntur rasanya untuk Anggrek, karena ia lelah menanti Anggrek yang tak kunjung datang. "Hei..kenapa tidak sama Melati aja, dia udah blak - blakan lho tentang rasanya untukmu",kata Mawar. "Hei..tolong deh jangan dia, bukan dia, aku akan cari yang hatiku mau", jawab Merpati. "Oke,,terserahm tapi jangan ubah sikapmu ya ke Melati, gimanapun dian teman kita", tutur Mawar.
Rasanya aneh, Merpati selalu ada buat Mawar, tetapi tetap saja ada yang kurang. Ya..benar, HATI Merpati belum datang. WALAUPUN RAGA MERPATI SELALU MENEMANI, TETAPI HATI MERPATI MASIH BERKELANA. Semakin sulit untuk semua ini, mencoba biasa dihadapannya walau ternyata didalam diri Mawar terjadi gejolak yang luar biasa. Mawar berniat menghindari Merpati, tapi selalu gagal. Karena setiap Mawar berubah sikap sedikit saja, Merpati selalu menyanyakan. Apalagi menghindarinya. Namun Mawar bingung, ia tidak mau rasa itu benar - benar hadir. Akhrinya Mawar pun membiarkan semuanya berjalan seperti ini, dia akan menikmatinya walaupun dia tahu akhirnya akan menjadi tangisan.
Tiba - tiba Merpati menghilang entah kemana, tak ada kabar beritanya. Bahkan Merpati tidak pamitan ke Mawar. Mawarpun sedih, dan ia menanti Merpati kembali lagi. Satu,,,dua...tiga..tahun dia menanti, namun Merpati tak kunjung datang. Tubuh Mawar semakin lemah tak berdaya, wanginya semakin tidak semerbak. Kabar mengatakan bahwa Merpati telah bersama bunga lainpun terus berdatangan. Sampai akhirnya Mawar merasa tubuhnya sudah tak bertulang. Ia menuliskan sebuah surat yang dititipkan kepada Gagak,
Merpati, terimakasih untuk semua yang kau berikan terhadapku. Untuk segala anugerah rasa yang kau ajarkan terhadapku. Kau ajarkan sebuah pengorbanan dan keikhlasan, dan yang paling penting kau beri hidupku penuh dengan warna. Mengenalmu adalah anugerah, walaupun kau bukan sebuah merpati yang gagah.
Tanpa kusadari, akupun merasakan sesuatu yang sesungguhnya tak ingin aku rasakan. Tapi rasa itu terlanjur ada dan sulit untuk dihapuskan. Aku selalu merasa kau hadir disampingku, namun hatimu tak pernah hadir untukku. Aku merasa beruntung akan hal itu, tapi itu malah menjadi suatu pegharapan yang palsu untuk diriku sendiri. Maaf,,,aku merasakan ini, kalau saja aku bisa mencegahnya. Terimakasih untuk segalanya. Dan maaf...aku tak bisa menunggumu lagi, walau aku yakin kau akan kembali untukku suatu saat nanti. Semoga Nirwana menjadi tempat pertemuan
kita nanti.
Surat itupun telah diterima oleh Merpati, akhirnya Merpati sadar akan semunya. Ia pun bergegas ketempat dimana Mawar berada. Sampailah Merpati, dan ternyata Mawarpun sudah sekarat. Akhirnya Merpati sadar akan apa yang ia cari. Ternyata yang ia cari adalah hati sang Mawar. Merpati pun berkata "Tunggu aku Mawar di Nirwana, kelak aku akan datang mengahampirimu dan menyandingmu disana" "Terimakasih Merpati", Mawarpun tersenyum dan pergi untuk selamanya. Dan Nirwana tempat akhirnya mereka bersatu.
SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar