Seperti usang diatas dedaunan hijau, walau aku tahu semua ini tak selamanya menjadi usang. Andaikan daun ini bisa memilih, pasti dia tak akan memilih keusangan. Walau aku hanya merasakan, sekejap lalu pergi. Januari 2010, pertama kalinya aku pergi jauh menggunakan bus. sama sekali nggak berminat, namun keadaan mengharuskan. Pukul 14.00 aku tiba diterminal, mengurus pelunasan tiket dan menuggu bus. Tepat pukul 14.30, bus sesuai no plat yang ada di tiket datang.Terlihat sesosok lelaki seumuran denganku sedang melihat luar melalui jendela. Aku nggak begitu peduli, bahkan nggak berniat untuk peduli. Orangnya manis, putih, tingginya seaku waktu itu, berati untuk ukuran cowok nggak terlalu tinggi.
Setelah semua barang masuk kebagasi bus, akupun masuk kedalam bus. Mencari - cari dimana tempat duduk ini. Dan setelah aku temukan, akupun duduk. Lalu aku menengok ke kiri, dan ternyata ada dia, cowok yang tadi aku lihat. Ibuku hanya tersenyum kepada ibuknya yang duduk bersebelahan dengannya. Ternyata dia sekeluarga, dibelakangnya terdapat bapak beserta kakaknya. Ehm...bus baru beberapa menit berjalan, kakaknya sudah mabuk darat. Ya...otomatis semua jadi sibuk, termasuk dia. Akupun mencoba nggak peduli dan diam, karena sebenernya aku juga mabukan, cuma bedanya aku udah minum antimabuk, jadi aman. Entah GR atau nggak aku merasa dia melihatku, ya...sekali kepergok, dan dia langsung mengalihkan pandangan. Awalnya aku nggak nyaman, tapi lama - kelamaan aku nyaman. Dan mulai percaya akan adanya cinta pada pandangan pertama.
Semua itu semakin jelas saat malam tiba. Saat aku tidur, tiba - tiba aku merasa ada yang melihat aku. Akupun terbangun namun mata ini masih sayu - sayu. Aku lihat sekeliling, iya...ternyata dia menatapku, tapi aku nggak mau ambil pusing, karena mungkin dia melihat pemandangan sebelah kanan, akupun memejamkan mata sebentar. Dan aku buka mata ini lagi, aku lihat dia lagi, masih sama, melihat kearahku. Mulai saat itu aku berkinginan dan memohon waktu jangan cepat berlalu, dan mungkin aku ingin ada macet saat itu supaya tidak cepat sampai.
Pagi harinya aku bangun, dan melihatnya, ternyata dia sedang tidur. Ya Allah...sungguh indah, anugerah aku bisa bertemu dengannya, wajahnya yang polos, dan indah. Aku nggak tahu dia kelas berapa dan aku nggak peduli, aku hanya ingin lebih dekat dengannya. Seandainya aku bisa melakukan sesuatu yang aku mau saat itu.
Tiba saatnya dipulau seberang, hem..nggak kerasa kayaknya dah mau sampai. Tapi tiba - tiba kita diminta turun untuk oper bus yang lain yang satu jurusan. Akhrinya aku turun dan ambil barang dibagasi. Ternyata barangku udah dibawa ama dia, cowok itu tanpa aku minta bantuan, dia udah bantu. Ya Allah..ini membuatku semakin bertanya - tanya apa maksudnya Kau pertemukanku dengan dia.
Dan aku semakin takjub, dia rela berdiri dan membiarkan keluarganya duduk.Sungguh malaikat tanpa sayap. Ya Allah bolehkah aku memohon dipertemukan lagi dengan dia, dia malaikat itu, bahkan sampai kita ditujuan masing - masing aku belum tahu namanya, tapi kenapa hati ini masih bertanya - tanya "siapa dia ? kenapa harus bertemu dengannya? kalau suatu pertemuan itui ada tujuan, seharusnya cerita ini belu =m selesai, hingga tercapai tujuan kenapa aku bertemu dengannya?". Aku lupa wajahny, aku tak tahu namanya, namun jika aku bertemu dengan malaikat itu lagi, aku akan bilang "terimakasih" dan menyelesaikan tujuan-Mu mempertemukanku dengan dia saat itu. Aku mohon Ya-Allah...temukan ku dengan dia lagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar